Pages

Sabtu, 26 November 2011

Tugas Pertekom Individu milik Febriansyah

E LEARNING:
Inovasi Pembelajaran Melalui Internet

Penggunaan internet dalam dunia pendidikan merupakan sebuah dimensi baru yang dapat memberikan keuntungan dan kegunaan (Riche Cyntia Johan;2008). E Learning merupakan istilah  dari pembelejaran dengan menggunakan internet.
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah elektronik learning ( E-Learning ) diartikan pula sebagi upaya menghubungkan pembelajar (siswa) dengan sumber belajar (database, dosen, perpustakaan) yang secara fisik tidak saling bertatap muka satu sama lain atau bahkan berjauhan. Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar tanpa harus berad pada suatu ruangan pembelajaran. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD- dan lain-lain.
Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah atau pun pada perguruan tinggi, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru, dosen dengan siswa siswinya sebagaimana yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar yang formal. Kondisi yang harus didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi dan syarat pembelajaran yang akan dikembangkan, hal ini bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa siswinya untuk mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa siswi dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut.
internet merupakan media yang bersifat multirupa, pada satu sisi Internet bisa digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal misalnya dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai sarana berkomunikasi antar pribadi di sisi lain dengan e-mail pun pengguna bisa melakukan komunikasi dengan lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain. internet juga memiliki kemampuan memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang. Di samping itu dengan kemampuannya untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka (teleconference, skype), memungkinkan pengguna internet bisa berkomunikasi secara audiovisual sehingga dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal maupun non-verbal.
Dengan demikian terlihat bahwa secara nyata internet memang akan bisa digunakan dalam setting pembelajaran di sekolah, perguruan tinggi, karena memiliki karakteristik yang khas yaitu:
(1) sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan satu orang atau pun lebih,
(2) memiliki sifat interkatif,
(3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (syncronous) maupun tertunda (asyncronous), sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis interaksi/komunikasi yang merupakan syarat agar terselengaranya suatu proses belajar mengajar.
Dengan demikian terlihat bahwa sebagaimana media lain yang selama ini telah dipergunakan sebagai media pendidikan secara luas, Internet juga mempunyai peluang yang tak kalah besarnya dan bahkan mungkin karena karakteristiknya yang khas maka di suatu saat nanti Internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan paling dipergunakan secara luas.
keuntungan dan kelebihan e learning:
1.  Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama terhubung dengan internet.
2.  Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka.
3.  Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan cara mengajarnya, materi dan penguasaan                  materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.
4. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran                 melalui metode e-learning meningkat sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara                     tradisional.
5. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan             cepat disampaikan melalui internet.

Model Pembelajaran E Learning (Udin Sa’ud 2009;201)
1. Web Course
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous (tertunda) dari pada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, dan online conference.
Di samping itu sistem ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai sumber belajar (digital), baik yang dikembangkan sendiri maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sudah tersedia di internet, seperti database statistic berita dan informasi, e-book, perpustakaan elektronik dll.
Bentuk pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course
Web Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet.
Dengan bentuk ini maka pusat kegiatan belajar bergeser dari kegiatan kelas menjadi kegiatan melalui internet Sama dengan bentuk -web course,, mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka, baik di kelas ataupun di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Penerapan bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3. Wen Enhanced Course
Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman di luar kelas, siswa dengan kelompok, siswa dengan dosen maupun dosen dengan siswa atau dengan kelompok.
Berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk Web Enhanced Course ini prosentase pembelajaran melalui internet justru lebih sedikit dibandingkan dengan prosentase pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet adalah hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Bentuk ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course ataupun Web course.
 
 
DAFTAR PUSTAKA 
Sa’ud, udin. 2009. Inovasi pendidikan. Bandung: ALFABETA
Johan, riche cyntia. 2008. Pengaruh Pesan Visua Web terhadap pembentukan Motivasi belajar secara Virtual. Dalam Mimbar Pendidikan UPI Vol. XXXII No.3 Tahun 2008.

Jumat, 25 November 2011

Tugas Individu Pertekom Jihaddudin Al Ghifari

Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan Komunikasi via Handphone



BAB I

Pendahuluan
    Di era Globalisasi ini perkembangan tekonlogi komunikasi sangat berkembang pesat dan membantu manusia untuk berinteraksi dimanapun, kapanpun, dan tanpa ada batasan waktu. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi tersebut mempunya banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia mulai dari mudahnya berkomunikasi via handphone, mendapatkan informasi baik itu berupa pendidikan, hiburan, dll.
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan tekonogi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Bahkan sekarang yang sedang marak adalah Apple Iphone yang sedang hangat-hangatnya di bahas dan digunakan serta dijual di pasaran.




BAB II

Pembahasan :

Sejarah Perkembangan Handphone

    1. 1G (1979-1992), Teknologi wireless

Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.





Karena Bacaan ini terlalu panjang jadi pagi para pengunjung Blog ini harap mendownload saja ya.. :) filenya ada dibawah sini.. Downloadnya Gratis kq,,,hihihii :D
ket : click "download"

Tugas Pertekom Indivdu Ariany Dewi Ramadhani

TUGAS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

KOMUNIKASI VIA CYBER MEDIA
“JEJARING SOSIAL”



 





Oleh
Ariany Dewi Ramadhani
201010040311052


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang


Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang di katakan Dance bahwa Komunikasi  sebagai proses yang menghubungkan  satu sama lain bagian -  bagian terpisah dunia kehidupan. [[1]]  Jadi tanpa adanya komunikasi interaksi satu sama lain tidak akan terbentuk.
Dahulu orang berkomunikasi kebanyakan secara langsung/bertatap muka namun seiring perkembangan zaman, sekarang berkomunikasi bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka. Misalkan saja melalui handpone, ataupun melalui internet. Jadi tidak perlu repot untuk bertemu, hanya dengan menelfon atau online internet saja kita sudah dapat berkomunikasi.
Kemajuan zaman merubah cara pandang terhadap komunikasi, yang membawa pengaruh salah satunya adalah jejaring sosial. perkembangan jejaring sosial sangat cepat menjamur di semua kalangan. Mungkin karena jejaring sosial menawarkan suatu hubungan komunikasi yang tidak ada batasnya semua bisa berkomunikasi tanpa ada batasan-batasan tertentu lebih praktis, dan sangat efisien.
 Namun disisi lain hal tersebut menimbulkan cara berkomunikasi yang baru yang tidak nyata, dan mengurangi interaksi secara langsung. Mungkin karena banyaknya faktor yang ada sehingga orang tersebut memilih untuk melakukan komunikasi via cyber media yaitu dengan menggunakan  jejaring sosial. Dan banyak juga dampak yang di timbulkan dari penggunaan jejaring sosial, ada dampak positif juga ada dampak negatifnya.  




    B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut bisa diambil suatu permasalahnnya yaitu bagaimana perkembangan jejaring sosial, fitur apa saja yang di suguhkan dalam jejaring sosial, bagaimana jejaring sosial merubah cara komunikasi, dan apa dampak yang di timbulkan dari penggunaan jejaring sosial.


    C.Tujuan
Untuk mengetahui sejarah perkembangan jejaring sosial itu sendiri, menerangkan fitur-fiturnya, serta mempelajari lebih dalam bagaimana jejaring sosial itu bisa merubah cara komunikasi yang baru, dan untuk membahas dampak-dampak yang di timbulkan dari jejaring sosial tersebut.


[1] ( Dedi Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar : Definisi Komunikasi. Bandung : Rosda, 2008, hlm.60 )


Selengkapnya Silahkan Download filenya dibawah sini....?? :)