E LEARNING:
Inovasi Pembelajaran Melalui Internet
Penggunaan
internet dalam dunia pendidikan merupakan sebuah dimensi baru yang dapat
memberikan keuntungan dan kegunaan (Riche Cyntia Johan;2008). E Learning
merupakan istilah dari pembelejaran dengan menggunakan internet.
E-learning
merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya
internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah
elektronik learning ( E-Learning ) diartikan pula sebagi upaya menghubungkan pembelajar (siswa) dengan
sumber belajar (database, dosen, perpustakaan) yang secara fisik tidak saling bertatap muka satu sama lain
atau bahkan berjauhan.
Interaktivitas dalam hubungan
tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Penggunaan
Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di
negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini
memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar tanpa harus berad
pada suatu ruangan pembelajaran. Hal
itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas,
sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media
lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD- dan lain-lain.
Sebagai
media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di
sekolah atau pun pada perguruan tinggi, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi
interaktif antara guru, dosen dengan siswa siswinya
sebagaimana yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar yang formal. Kondisi yang harus didukung oleh internet
tersebut terutama berkaitan dengan strategi dan syarat pembelajaran yang akan dikembangkan, hal
ini bisa diartikan sebagai kegiatan
komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa siswinya untuk mengerjakan tugas-tugas dan membantu
siswa siswi dalam memperoleh
pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut.
internet
merupakan media yang bersifat multirupa, pada satu sisi Internet bisa digunakan untuk berkomunikasi
secara interpersonal misalnya dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai sarana
berkomunikasi antar pribadi di sisi lain dengan e-mail pun pengguna bisa melakukan komunikasi
dengan lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna yang lain. internet juga memiliki kemampuan
memfasilitasi kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok orang. Di samping
itu dengan kemampuannya untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka
(teleconference, skype),
memungkinkan pengguna internet bisa berkomunikasi secara audiovisual sehingga
dimungkinkan terselenggaranya komunikasi verbal maupun non-verbal.
Dengan
demikian terlihat bahwa secara nyata internet memang akan bisa digunakan dalam
setting pembelajaran di
sekolah, perguruan tinggi,
karena memiliki karakteristik yang khas yaitu:
(1)
sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan
terjadinya komunikasi dengan satu orang atau pun lebih,
(2)
memiliki sifat interkatif,
(3)
memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (syncronous) maupun tertunda
(asyncronous), sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis interaksi/komunikasi yang merupakan syarat agar
terselengaranya suatu proses belajar
mengajar.
Dengan
demikian terlihat bahwa sebagaimana media lain yang selama ini telah
dipergunakan sebagai media pendidikan secara luas, Internet juga mempunyai
peluang yang tak kalah besarnya dan bahkan mungkin karena karakteristiknya yang
khas maka di suatu saat nanti Internet bisa menjadi media pembelajaran yang
paling terkemuka dan paling dipergunakan secara luas.
keuntungan dan kelebihan e learning:
1. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana
saja, selama terhubung dengan internet.
2. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka.
3. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya
perbedaan cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga
memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.
4. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat
retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-learning meningkat
sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara tradisional.
5. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran
akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan
melalui internet.
Model
Pembelajaran E Learning (Udin Sa’ud 2009;201)
1.
Web Course
Web
Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana seluruh
bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya
disampaikan melalui internet. mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah, namun
hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan
setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous (tertunda)
dari pada secara synchronous. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya
kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan
ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya dilakukan melalui
penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms, dan online
conference.
Di
samping itu sistem ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai sumber belajar
(digital), baik yang dikembangkan sendiri maupun dengan menggunakan berbagai
sumber belajar dengan jalan membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar
yang sudah tersedia di internet, seperti database statistic berita dan
informasi, e-book, perpustakaan elektronik dll.
Bentuk
pembelajaran model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan pendidikan ajarak
jauh (distance education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual
campus/university, ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan
pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian
akan diberikan sertifikat.
2.
Web Centric Course
Web
Centric Course, di mana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian
konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam
proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa
tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan
prosentase proses belajar melalui internet.
Dengan
bentuk ini maka pusat kegiatan belajar bergeser dari kegiatan kelas menjadi kegiatan
melalui internet Sama dengan bentuk -web course,, mahasiswa dan dosen
sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka
bertatap muka, baik di kelas ataupun di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Penerapan
bentuk ini sebagaimana yang dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi
yang menyiapkan sistem belajar secara off campus.
3.
Wen Enhanced Course
Web
Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang
peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga
dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah
tatap muka di kelas.
Peranan
internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan
memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber
belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan
kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan
peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk
keperluan berdiskusi, berkonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok.
Komunikasi timbal balik bisa dilakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan
teman di luar kelas, siswa dengan kelompok, siswa dengan dosen maupun dosen dengan
siswa atau dengan kelompok.
Berbeda
dengan kedua bentuk sebelumnya, pada bentuk Web Enhanced Course ini prosentase
pembelajaran melalui internet justru lebih sedikit dibandingkan dengan
prosentase pembelajaran secara tatap muka, karena penggunaan internet adalah
hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
Bentuk
ini bisa pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang
akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet, sebelum menyelenggarakan
pembelajaran dengan internet secara lebih kompleks, seperti Web Centric Course
ataupun Web course.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’ud,
udin. 2009. Inovasi pendidikan. Bandung: ALFABETA
Johan,
riche cyntia. 2008. Pengaruh Pesan Visua Web terhadap pembentukan Motivasi
belajar secara Virtual. Dalam Mimbar Pendidikan UPI Vol. XXXII No.3 Tahun 2008.
1 comments:
trus kalo semua2x pke portable
buku2 klasik di kemanain?
padahal lebih asikan buku kesanx old school bgt
fahmi muhammed
201010040311004
Posting Komentar