“FENOMENA FACEBOOK DI INDONESIA”
Oleh
Maharani Riska Rahmawati
201010040311022
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
Maharani Riska Rahmawati
201010040311022
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan komunikasi adalah suatu teknologi yang memudahkan kita untuk mendapatkan informasi untuk kehidupan sehari hari. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan adanya situs jejaring sosial facebook.
Di Indonesia, pengguna facebook suda mencapai lebih dari 6juta pengguna. Melihat banyaknya peminta terhadap situs jejaring ini, maka kita perlu tau lebih tentang situs jejaring sosial ini.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa facebook banyak diminati oleh masyarakat ?
2. Fasilitas-Fasilitas di Facebook
3. Beberapa kelebihan situs jejaring sosial Facebook
4. Apa pengaruh yang ditimbulkan ?
5. Bagaimana menanggapi fenomena facebook ?
Keberadaan internet saat ini telah menghadirkan nuansa tersendiri ditengah masyarakat. Peningkatan fasilitas demi menambah kepuasan pengguna layanan menjadi sisi utama dan mutlak disediakan. Salah satunya adalah aplikasi internet yang kita kenal sekarang yaitu facebook.
A. Apa itu facebook ?
Facebook adalah sebuah situs jaringan social yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004. Facebook diluncurkan pada tanggal 6 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa “droup out” Universitas Harvard Amerika Serikat. Siapapun boleh mendaftar di Facebook dan berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal dalam lingkungan saling percaya .
Tujuan jejaring sosial ini dibuat yaitu sebagai media komunikasi dunia maya dengan menghubungkan jutaan pengguna dari berbagai penjuru dunia. Hal inilah yang menjadikan facebook sebagai alat komunikasi modern tanpa batas karena mengabaikan jarak, waktu, dan tempat. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama civitas akademiknya. Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, and Ivy League. Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat email valid, namun, dengan pembatasan usia. Sejauh ini tercatat lebih dari 175 juta pengguna Facebook tersebar di seluruh dunia yaitu pengguna yang telah aktif dalam 30 hari terakhir. 24 juta foto diunggah setiap hari, dan rata-rata jumlah teman per-anggota 120 orang .
Dengan facebook, kita bisa menjalin dan merajut kembali pertemanan yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup kita ditambah dengan berbagai aplikasi yang dapat mengekspresikan perasaan kita saat ini, baik berupa photo, video, note bahkan gambar. Dan yang paling menarik adalah saling memberikan komentar sesama teman atau rekan dengan berbagai aplikasi yang tersedia seperti photo, gambar, video atau note. Dengan kelebihannya itulah maka facebook mampu menyita waktu dan kegiatan masyarakat, khususnya pelajar dan guru .
B. Fasilitas-fasilitas apa saja di Facebook itu?
Situs pertemanan Facebook memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama, menemukan teman baru, menjalin pertemanan, bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain, mengirimkan pesan dan komentar. Selain fasilitas-fasilitas utama yang disebutkan, masih banyak fasilitas fasilitas yang ditawarkan situs ini, baik secara formal atau non-formal, independen ato dependen.
Situs facebook dikembangkan dari prinsip jejaring sosial. Secara definisi, jejaring sosial adalah struktur sosial yang dibangun atas node (bisa berupa orang/individu maupun organisasi) yang terikat satu sama lain dengan lebih dari satu model ikatan. Jenis-jenis ikatan tersebut misalnya kesamaan nilai, visi, ide, kepentingan, finansial, pertemanan, ketidak sukaan, konflik dan perdagangan. Semakin mudah jejaring tersebut mengakomodasi individu atau kelompok membuat jejaring baru, semakin mudah menarik node. Ada beberapa hal kenapa facebook bisa cukup fenomenal di Indonesia:
· Social Ignition Secara budaya, Indonesia cenderung lebih sosial (dalam arti yang literal) daripada di barat, tempat dimana situs seperti facebook (dan friendster) dilahirkan. Sehingga kehadiran facebook lebih seperti ‘ignite’ dari bentuk jejaring yang sudah ada. Jika Anda tinggal di daerah pedesaan, adalah hal yang jamak kenal dengan seluruh orang di desa, bahkan yang tinggal di lain desa. Sedangkan di kota, hal itu tidak lagi ditemukan. Sehingga keberadaan situs seperti facebook dapat menyalakan kembali, keinginan untuk merajut jaringan pertemanan.
· Memperluas titik kesamaan Jika kenalan di desa atas dasar kewilayahan, maka di facebook dapat membuat kenalan-kenalan baru berdasarkan kesamaan lain (seperti sama-sama senang artis tertentu, hobi fotografi dan sebagainya).
· Menginformasikan kegiatan peer (rekanan/teman) tanpa diminta Salah satu informasi favorit yang digemari di facebook adalah melihat aliran aktifitas peer, lengkap dengan komentar-komentar pribadi terhadapnya (dan penggunapun bisa memberikan komentar langsung). Ini bisa membuat seseorang yang tadinya merasa ‘alone against the world‘ menjadi ‘being part of something‘.
Karakteristik-karakteristik di atas, adalah pasar yang sangat baik bagi pemasar. Karena word of mouth sangat cepat tersebar di jejaring sosial seperti ini. Entah itu berita buruk, ataupun rekomendasi baik. Perlu dipelajari cara-cara yang jitu, agar pemasar tidak terjebak pada anggapan ‘teman sebagai calon pelanggan’, tapi tetap ‘teman adalah teman’, sehingga dapat membentuk loyalitas brand yang lebih baik.
C. Kelebihan situs jejaring sosial “Facebook”
Demam Facebook menggejala di Indonesia, dimulai pada pertengahan tahun 2008. Bahkan disebutkan juga hingga pertengahan 2007 Facebook nyaris tak dilirik pengguna Internet. Lonjakan pengguna Facebook pada pertengahan 2008 dibuktikan dengan statistik Facebook sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antar sesama pengguna yang di antaranya adalah fitur ‘Wall/Dinding’, ruang tempat sesama pengguna mengirimkan pesan-pesan terbuka, ‘Poke/Colek’, sarana untuk saling mencolek secara virtual, ‘Photos/Foto’ ruang untuk memasang foto, dan ‘Status’ yang menampilkan kondisi/ide terkini pengguna. Mulai Juli 2007, Facebook mengizinkan pengguna untuk mengirim berbagai lampiran (tautan, aplikasi, dsb) langsung ke Wall/Dinding, di mana sebelumnya yang diizinkan hanya teks saja.
Seiring perjalanan waktu, Facebook menambahkan beberapa fitur baru ke dalam situsnya. Pada September 2006, Facebook mengumumkan peluncuran News Feed/Rangkaian Kabar Berita yang berisi kilasan informasi dari masing-masing pengguna. Mulanya fitur ini bersifat terbuka dan bisa dilihat oleh siapa saja. Namun setelah mendapat keluhan dari beberapa pengguna, pihak Facebook merubah pengaturan fitur ini sehingga kini pengguna dapat mengatur mana yang bisa ditampilkan di News Feed/Rangkaian Kabar Berita dan mana yang tidak.
Fitur Catatan/Notes ditambahkan pada 22 Agustus 2006. Dalam fitur ini pengguna bisa mengimpor tulisannya di blog lain untuk ditampilkan di Facebook. Tanggal 7 April 2008, Facebook meluncurkan salah satu fitur favorit yaitu ‘Chat/Obrolan’, tempat di mana para pengguna bisa saling berkirim pesan pribadi secara langsung dan real time.
Fitur ‘Gifts/Hadiah’ dimulai pada 8 Februari 2007. Fitur ini adalah fitur untuk saling berkirim hadiah. ‘Hadiah’ bisa dibeli dengan harga USD 1 dan ditambahkan pesan pribadi. Tanggal 14 Mei 2007, Facebook memperkenalkan ‘Marketplace’ yang mengizinkan pengguna untuk beriklan secara gratis. Fitur beriklan gratis ini dibuat untuk menyaingi fitur serupa yang diperkenalkan oleh Craiglist. Juli 2008, Facebook merapikan tampilan situs sehingga setiap kategori (dinding, info, foto, dll) memiliki tab-tab terpisah. Mulai Maret 2009, Facebook merapikan tampilan “Home/Beranda” .
D. Pengaruh yang ditimbulkan
Beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan Facebook di kalangan anak muda adalah :
(1). Kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas
(2). Kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan
(3). Membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur
(4). Masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit
(5). Pola finansial yang terkesan membuang-buang uang .
Selain ada pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan, Facebook sebagai social media yang bebas tidak berbayar juga memiliki dampak dari penyalahgunaan Facebook, diantaranya :
(1). Penyebaran foto-foto yang tidak sopan.
(2). Perceraian, karena dapat berteman dan berkomunikasi secara bebas, situs pertemanan seperti Facebook dapat menimbulkan kecemburuan dan perselingkuhan.
(3). Menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membedakan hal nyata dan tidak nyata, yaitu gejala penyakit neurotik skizofrenia.
(4). Membuat seseorang menjadi ingin tahu urusan orang lain.
(5). Beredar banyak kata-kata kasar.
(6). Pamer.
(7). Sering dijadikan ajang untuk membicarakan narkoba dan seks. Dari sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan asal University of Washington, terungkap kalau 54 persen remaja yang tergabung di Facebook dan Myspace, sering membicarakan hal yang sensitif seperti narkoba dan seks di forum ini.
(8). Menyebabkan gejala kenarsisan. Para peneliti mengatakan bahwa jumlah pesan dan postingan di halaman 130 pengguna Facebook sangat berkorelasi dengan seberapa narsisnya mereka. Pimpinan studi Laura Buffardi Ph.D, mengatakan bahwa ini setara dengan seberapa narsisnya mereka di dunia nyata. Orang yang narsis di Facebook bisa ditandai dengan tampilan yang glamour pada foto diri utama mereka. Di studi terdulu, ilmuwan menemukan bahwa halaman personal Web sangat popular di kalangan kaum narsis, namun bukan berarti semua pengguna Facebook adalah narsis. Ditemukan, bahwa orang narsis bisa jadi terlihat sangat menarik, narsis bisa diarahkan ke hal yang positif jika ditujukan kepada kegiatan dan hal-hal yang positif, biasanya orang-orang ini tergolong kreatif .
Sama dengan situs-situs pertemanan di dunia maya lainnya, Facebook hadir di tengah-tengah masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, adalah untuk memudahkan pertemanan, komunikasi, dan melebarkan jaringan/koneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam pemenuhan kebutuhan sebagian makhluk sosial yang saling bergantung. Bahkan belakangan ini trendnya telah meluas ke perkantoran, biasanya para karyawan/pegawai/pekerja ber-fesbuk-an, disela tidak ada aktivitas yang dikerjakan dan atau di sela istirahat.
Kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa menempatkan dan menerima fungsi fasilitas komunikasi sesuai dengan proporsinya masing – masing. Kinerja dan dampak positif dari penggunaan Facebook dan aplikasi dan situs pertemanan lainnya akan sangat terasa jika kita bisa menggunakannya dan tetap tunduk pada undang-undang internet (cyberlaw), memakai sesuai dengan fungsi yang proporsional.
E. Menanggapi fenomena Facebook
Hampir di semua tempat dan kesempatan dapat dipastikan ada orang yang tengah asyik dengan situs terbesar keenam di dunia yang paling banyak dikunjungi saat ini. Siswa, karyawa, guru, pedagang, dan kebanyakan orang tengah ”keranjingan” demam facebook. Bagaimana tidak, dengan facebook, kita bisa menjalin dan merajut kembali pertemanan yang sedang atau pernah terjadi dalam hidup kita ditambah dengan berbagai aplikasi yang dapat mengekspresikan perasaan kita saat ini, baik berupa photo, video, note bahkan gambar yang mana mampu menyita waktu dan kegiatan masyarakat. Namun sering kita menjadi lupa menetapkan prioritas dalam melakukan tindakan dalam bersosialisasi, maka sudah seharusnya kita mengambil langkah untuk membatasi ketertarikan kita dengan situs jejasring sosial ini, dengan mengobati mental kita agar tidak terkontrol untuk keranjingan. Tentu saja mengobati mental dengan menerapi terlebih dahulu mental kita. Sadar akan “tragisnya” nasib sebagai korban kapitalisme informasional seharusnya menghentakkan masyarakat untuk kemudian merenung diri bahwa “Saya adalah individu yang bebas dan bermartabat”. Bisa menyeimbangkan saat saat kita harus menggunakannya dengan saat kita harus bersosialisasi langsung dengan lingkungan dan bisa kritis menyaring informasi informasi yang ada dalam facebook, agar tidak menjadi doktrin dan jebakan pada kita untuk selalu menggunakan situs ini.
Daftar Pustaka
· http://wijayalabs.wordpress.com/2008/03/08/perkembangan-teknologi-informasi-di-indonesia/
· http://grelovejogja.wordpress.com/2009/03/29/fenomena-facebook-di-indonesia/
· http://e-imc.ocentrum.com/2009/03/10/fenomena-facebook-di-indonesia/
· http://materismptarbak.blogspot.com/2009/05/pasarmenyikapi-fenomena-facebook-dengan.html
· http://fajrianafwan.blogspot.com/2011/01/fenomena-facebook.html
0 comments:
Posting Komentar