Pages

Senin, 28 November 2011

Tugas Pertekom Individu Riza Nur Rizqiyah "Musnahnya Wartel Dengan Adanya Handphone"

Makalah
MUSNAHNYA WARTEL DENGAN ADANYA HANDPHONE



Oleh : Riza N. Rizqiyah
201010040311049



FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011




Bab I

Pendahuluan
1.1     Latar  Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi komunikasi dalam era modern ini sangat canggih sekali, dari mulai awal peradaban pertama yang masih menggunakan kertas untuk alat komunikasi kita terhadap komunikan sampai pada internet yang saat ini sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari – hari. Peranan manusia dalam kehidupan saat ini tidak terlepas dalam dunia elektronik yang semakin canggih. Informasi dan komunikasi lewat beragam media itu berikut beragam tontonan dan hiburannya menyertai kita sepanjang hari. Kita asyik, namun sekali – kali juga merasa terganggu dan bertanya, apa makna dan pengaruh konvergensi semua media itu.
 Perubahan yang cepat dalam tatanan masyarakat akibat adanya kemestaan yang ditandai dengan globalisasi informasi menyebabkan kedudukan komunikasi menjadi sangat penting. Sedemikian pentingnya keduduksan komunikasi dan informasi dalam kehidupan manusia, maka adalah sesuatu yang membicarakan seputar permasalahan tersebut.
Contoh klasiknya saat 1993, ketika  warung telepon (wartel) yang mampu menjadi sebuah objek untuk berkomunikasi kepada kerabat atau keluarga sebelum adanya handphone yang menjadi pegangan kita saat ini, mampu memudahkan kita untuk menghubungi kerabat maupun keluarga dimanapun berada namun hal ini cepat sekali mengalami perubahan dimana saat ini handphone sudah dijadikan kebutuhan sekunder dalam kehidupan kita.



1.2  Rumusan  Masalah
·    Bagaimana kondisi perkembangan wartel saat ini yang sudah dikalahkan oleh telepon genggam ?
·    Apa yang menjadi sebab tergesernya wartel di era modernisasi saat ini ?
·    Apakah pengaruh perkembangan teknologi komunikasi tehadap masyarakat ?
·    Bagaimana letak peran wartel di era perkembangan teknologi komunikasi yang akan datang ?














Bab II

Pembahasan
2.1  Keadaan Wartel yang Terkalahkan dengan Handphone
Dalam era masyarakat informasi dan dunia baru, diyakini bahwa semua akan mengalami kemodernisasian dalam  setiap kebiasaannya entah itu dalam berperilaku maupun cara hidupnya. Tidak jauh beda dengan perkembangan teknologi komunikasi yang notabenenya sudah menjadi objek sekunder kita dalam kehidupan itu sendiri. Ketika kita melihat beberapa kecanggihan sebuah alat komunikasi yang baru secara bathiniah kita akan menginginkan alat tersebut dan memperbarui gadget kita yang lama. Begitu juga dengan warung telepon (wartel) yang sering kita dengar dan kita lihat pada era 1993-an, dimana pada saat itu warung telepon ini sangat membooming di kalangan semua masyarakat sebelum adanya handphone atau telepon genggam yang saat ini sudah ada di tangan kita masing – masing.
Kondisi wartel yang saat ini sudah terkalahkan dengan berbagai gadget canggih lainnya membuat para pemilik warung telepon banyak menutup wartelnya kerena sudah banyak masyarakat yang menggenggam gadgetnya masing – masing. Tidak seperti dulu, dimana begitu boomingnya telepon – menelpon  yang mana mempengaruhi cikal bakal pertumbuhan telekomunikasi. Sehingga pada saat itu banyak  sekali yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari kehadiran telepon yakni dengan membuka Warung Telepon atau WARTEL dimana ia dapat menghasilkan keuntungan kepada pemiliknya yang sangat tinggi bahkan belum sampai satu tahun modal untuk membangun wartel ini sudah kembali dengan cepat. Namun, saat ini hal tersebut jarang ada di sepenglihatan kita alias banyak yang menutup wartelnya karena sepi penggunanya bahkan sampai bangkrut dengan konotasinya wartel sudah expired.
Keadaan warung telepon yang merosot drastis ini bisa dikatakan sebagai akibat dari suatu implementasi dari teknologi komunikasi, yang mana nilai dalam perkembangan teknologi komunikasi ini selalu diatur sesuai denngan nilai – nilai yang disyaratkan dengan melihat dari perkembangan modernisasi dan globalisasi dimana warung telepon yang awalnya dijadikan sebagai wadah untuk telepon – menelpon saat itu, sekarang sudah menjadi sebuah hiasan ruang kaca dalam pinggiran kota maupun desa. Pun juga masyarakat tidak mau direpotkan dengan teknologi komunikasi lebih memilih telepon genggam untuk berkomunikasi dengan mudah dan efektif.
2.2  Sebab Tergesernya Wartel di Era Modernisasi
Adalah modernisasi dan globalisasi yang mampu mempengaruhi keadaan sosial dalam masyarakat  majemuk yang kini dilibatkan oleh zaman kita sekarang ini. Dalam media modern juga memiliki kecepatan yang luar biasa dimana suatu peristiwa – peristiwa dari seluruh dunia dapat dilaporkan dalam waktu hitungan setelah peristiwanya sendiri terjadi.1)  Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh modernisasi memang dapat merubah segalanya dengan cepat dan efektif. Pun juga dalam masalah perkembangan tekonologi komunikasi saat ini. Begitu wartel yang pada tahun 1993 lagi gencar – gencarnya dengan aksi telepon – menelepon hingga banyak orang membuka warung telepon untuk mewadahi komunikasi yang melalui saluran kebel ini. Dengan menekan tombol yang secara otomatis, masyarakat sudah mampu menghubungi dan melakukan proses komunikasi antar individu tanpa melalui bantuan operator begitu juga pada telepon umum dimana hanya memasukkan koin – koin logam ke dalam lubang koin sudah mampu membentuk proses interaksi komunikasi.

1)    Drs.Onong Uchjana Effendi, Komunikasi dan Modernisasi, Bandung: Penerbit Alumni, 1986 hal 113
Namun kegencaran tersebut tidak  berlangsung begitu lama, karena lahirnya handphone atau telepon genggam yang saat ini telah beredar luas di kawasan masyarakat sosial. Dalam hubungannya dengan soal monopoli, sebuah kompromi antar apa yang tampaknya merupakan pendekatan yang berbeda secara radikal terhadap masalah – masalah  yang sulit, telah dapat dicapai dengan mudah. 2) Begitu halnya mengenai expired – nya keberadaan wartel yang sudah lenyap dari penglihatan kita saat ini. Semua itu disebabkan karena pengaruh efek komunikasi yang modern yang secara global sudah menjadi kebutuhan yang sekunder bukan menjadi kebutuhan yang tersier lagi.
Yang melebihi kegunaan komunikasi modern ini jelas sekali bagi kepentingan dan keamanan serta politik dan perdagangan itu adalah efek sistem komunikasi modern terhadap cara berpikir rakyat.3) Dengan demikian, maka terdapatlah cara yang tidak langsung, tetapi penting di mana pertumbuhan komunikasi modern telah merubah pikiran rakyat yang di negara - negara yang sedang berkembang.4)  Memang modernisasi begitu cepat berkembang dan diterima oleh masyarakat kita, namun pengaruh modernisasi juga bisa merubah nilai – nilai kebudayaan tradisional sehingga aksi klasik yang berada dengan cepat sekali hilang di mata masyarakat. Contohnya saja perubahan wartel dengan telepon genggam yang saat ini wartel sudah menghilang dan makin maraknya kecanggihan teknologi dalam telpon genggam.


2)    Jacob Oetama, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006 hal 185
3)    Drs.Onong Uchjana Effendi, Komunikasi dan Modernisasi, Bandung: Penerbit Alumni, 1986 hal 115
4)    Drs.Onong Uchjana Effendi, Komunikasi dan Modernisasi, Bandung: Penerbit Alumni, 1986 hal 116

2.3  Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi terhadap Masyarakat
Pengaruh perkembangan teknologi komunikasi terhadap masyarakat secara umum menjadikan masyarakat kita lebih menuju masyarakat yang lebih modern baik cara pikir maupun pola perilaku. Dalam segi positifnya pengaruh teknologi sendiri khusunya handphone sudah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Namun seringkali diantara kita menggunakan alat komunikasi tersebut semenah-menah dan tidak pada tempatnya. Kita tidak memuungkiri bahwasanya handphone itu membuat kita kecanduan dengan berbagai fitur yang ditawarkan dan kecanggihan itu sendiri yang membuat lebih cepat mendapatkan informasi.
Pada zaman globalisasi sendiri perbandingan antara wartel dan handphone bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Manusia lebih enggan menggunakan wartel, karena adanya teknologi baru termasuk handphone itu mereka lebih berpikir praktis dan efektif saat digunakan komunikasi sebagai penyampai pesan.
Dengan adanya teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang ragu untuk mengkonsumsinya. Sebagaian orang berpikir tidak perlu menggunakan teknologi yang begitu canggih karena mereka takut kecanduan, hal ini disebut skeptisisme (keragu – raguan akan teknologi). Namun mereka yang up – date justru berlomba – lomba untuk memiliki teknologi tersebut,karena bagi mereka sangat diperlukan sekali untuk mengakses informasi dengan koneksi yang cepat.
Pengaruh teknologi juga akan merubah tradisi lama, yang tadinya silahturahmi saat merayakan idhul fitri atau natal face to face dalam artian bertatap muka langsung, namun dengan adanya hanphone tipe apa saja kita semua bisa mengucapkan hal itu tanpa bertemu, mengukur  jarak yang cukup jauh. Yang perlu saya garis bawahi disini pengaruh teknologi di masyarakat sebetulnya tidak hanya negatif  saja kalau kita dapat memilah dan memilih yang terbaik untuk dikonsumsi saja dengan mudah dipakai, namun jika mengandung nilai keburukan maka disingkirkan saja agar terhindar dari skeptisisme dan kecanduan akan teknologi tersebut.
2.4  Peran Wartel Dimasa akan Datang
Dewasa ini kita tahu bahwa keberadaan wartel sendiri hampir musnah karena tergerus oleh kemajuan teknologi yang semakin meningkat. Berdasarkan realita yang ada saat ini di Indonesia sudah jarang sekali adanya keberadaan wartel. Bahkan wartel yang sering disebut warung telepon ini sudah menjadi pajangan di pinggiran saja. Sehingga para pengusaha wartel sudah banyak yang melirik warnet ketimbang wartel yang sudah minim penggunaanya  bahkan ada yang menutup dan mengganti usahanya dengan membuka warnet. Karena warung internet lebih menjanjikan daripada warung telepon, lewat warnet kita bisa up – date informasi  terbaru dengan cepat dan efektif  dan bisa berteman dengan banyak orang, sedangkan wartel atau warung telepon hanya bisa berkomunikasi melalui telepon saja. Itupun jika kita menelpon keluar negeri akan dikenakan tarif yang sangat mahal. Sungguh perbedaan yang sangat ironis sekali.
Keterpurukan wartel disebabkan beberapa faktor, seperti perkembangan teknologi dan maraknya HP. Namun faktor yang paling memperburuk keadaan adalah tarif Telkom yang lebih mahal ketimbang tarif seluler. Sehingga para pengusaha pun sulit bersaing. Dengan lebih mahalnya tarif  Telkom ini kita sebagai pengusaha jadi kesulitan untuk tetap bertahan, apalagi teknologi terus berkembang.
Perkembangan dimasa yang akan datang saya kira wartel sudah tidak ada lagi, karena dengan adanya hanphone, warnet, dan berbagai macam alat komunikasi lainnya akan membungkus riwayat wartel sendiri. Teknologi yang baru ini akan lebih menawarkan kecanggihannya dan keefektifannya untuk berkomunikasi sehingga mereka dengan mudah pula tidak melirik maupun menggunakan wartel untuk bersinggah hanya untuk melakukan proses komunikasi.
Kesimpulan
Dalam perkembangan zaman yang begitu cepat, tidak jarang sekali perubahan – perubahan di muka bumi ini yang ada dan berlangsung secara divusi begitu cepat pula. Adalah teknologi komunikasi juga salah satu mengalami perkembangan dan perubahan yang begitu cepat dan banyak merubah nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat. Tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi yang ada membuat masyarakat dimanjakan dengan kecanggihan dan kemudahn tekbologi yang sekarang  ini lebih efektif dan tidak terlalu bertele – tele seperti saat saya waktu kecil dulu. Diterima pertama kali dengan rasa tidak percaya, dalam abad ke – 20 telepon ternyata bisa menjadi kebutuhan bagi orang banyak, baik di kantor maupun di rumah kemudian memang dengan telepon mobile dengan mudah juga dipakai di jalanan.5)  Salah satu ramalan pada the Springfield Republican tahun 1887 adalah bahwa dengan perantara telepon segala macam music dari seorang biduan dapat sebarluaskan di seluruh negeri sementara ia menyanyi dan dengan demikia mempopulerkan musik yang baik sampai ke batas yang belum dikenal.6)
Adanya wartel atau warung telepon sekitar pada tahun 1993 membuat banyak orang menggunakan tempat itu untuk menyalurkan pesan mereka ke komunikan dengan telepon.


5)    Jacob Oetama, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006 hal 175
6)    Jacob Oetama, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006 hal 179
Namun keberadaanya itu tidak berlangsung dengan lama kerena berkembangnya teknologi yang begitu cepat membuat masyarakat beralih pada handphone atau telepon genggam yang harus sudah ada pada saku kita masing – masing saat ini. Pengaruh modernisasi ini membuat masyarakat harus lebih pandai untuk memanfaatkannya agar tidak terjebak dalam kecanggihan teknologi masa kini sehingga masyarakat harus bisa mengfungsikan alat – alat modern ini dengan baik dan smart.
















Daftar Pustaka
Oetama Jacob, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006
Drs. Uchjana Onong Effendi, Komunikasi dan Modernisasi, Bandung: Penerbit Alumni, 1986
 

2 comments:

Fatkul Sang Pemimpi mengatakan...

saya sangat sangat setuju dengan artikel ini, karena kenyataannya wartel memang sekarang ini sudah tergusur oleh handphone.
M. RIFAUL YAHYA
201010040311200

Unknown mengatakan...

wah wah kasian juga wartel lama2....
kalo gitu ayo kita majukan wartel2 yang ada dengan cara
merenofasi wartel2 biar lebih menarik di lihatx
Fahmi muhammed
201010040311004